Tidak terasa sebentar lagi kita memasuki bulan Ramadhan, Kawan CM. Meski bulan puasa pun kita belum masuk, tak ada salahnya saya cakap-cakap soal kebiasaan kita jelang Lebaran nanti, yakni … MUDIK!
Menurut Kompas.com, mudik adalah tradisi tahunan yang berlangsung masif dan dilakukan oleh semua lapisan masyarakat. Bagi saya sendiri, mudik merupakan momen mengobati rindu dengan kampung halaman yang di mana lagi kalok bukan di Kota Medan kita tercinta yekan. Saya memang mudik ke Medan naik pesawat, namun kali ini saya mau membahas tradisi mudik yang pakai mobil dan terutama sepeda motor. Sering ngilu rasanya melihat pemudik yang bawa anak banyak. Ini belum ditambah barang-barang yang dikardusin dan diuntel-untel di sepeda motor. Duh, duh, duh.
Nah, klen semua mesti udah pada tahu jugak kalok banyak kecelakaan yang terjadi di saat mudik, ya? Cerita hepi mudik pasti diiringi cerita menyayat hati korban kecelakaan di jalan raya. WHO (World Health Organization) mengungkapkan bahwa 90% kecelakaan yang menyebabkan kematian, dialami oleh orang-orang berpenghasilan rendah dan menengah. Mereka pengguna jalan rentan, yakni pejalan kaki, pesepeda, dan pesepeda motor. Ironisnya, 48% korban adalah orang-orang berusia muda 15 – 44 tahun. Dan, sebagian besar laki-laki. Mungkin karena laki-laki lebih banyak beredar di jalan raya dibandingkan perempuan.
Berdasarkan angka-angka tersebut, pihak Mobil123.com dan Otospirit.com berinisiatif menggelar talkshow bertajuk Safety Driving di Aruba Café Pasaraya Blok M, Jakarta (25/5). Fyi, kecelakaan selalu mengorbankan materi yang besar. Apalagi, jika yang mengalami adalah kepala keluarga. Hiiiks … jadi inget insiden wafatnya Ustad Jefri Al Buchori beberapa tahun lalu. Maka dari itu, perlu kita pelototin betul-betul masalah ini.
Narsum acara Safety Driving, Jusri Pulubuhu (Pendiri dan Konsultan Jakarta Defensive Driving Consultant), mengatakan bahwa di luar negeri pengguna jalan raya lebih patuh daripada di sini. Peraturan benar-benar ditegakkan. Kalau tidak, sanksi berat menunggu. Berikut beberapa tip dari Pak Juhri soal safety driving di jalan raya.
Image may be NSFW. Clik here to view. ![]() |
Jusri Pulubuhu |
Mengerti
Pengendara harus benar-benar mengerti rambu lalu lintas, fungsi lampu sein, posisi parkir yang tepat, dll. Salah satu contoh, saya melihat sebagian pengendara mobil menyalakan lampu hazard saat hujan deras. Padahal, fungsi lampu hazard bukan untuk itu. Tambahan lagi, lampu hazard yang kedap-kedip bisa mengganggu konsentrasi pengendara lain.
Fokus
Stop mainan smartphone saat berkendara, please! Saya sendiri udah pernah ngerasain akibatnya. Gara-gara sopir sibuk SMS-an, mobil melaju tak terkendali dan akhirnya menabrak pohon! Kawat gigi saya langsung copot, wajah kena beberapa jahitan, dan badan lebam-lebam. Alhamdulillah saya masih dikasih umur sama Allah. Peristiwa belasan tahun lalu itu masih sangat membekas di ingatan. Oiya, buat omak-omak yang bawa kendaraan, hindari “multitasking”, yo. Entah itu menelepon anak, dandan, atau mengobrol sama kawan. Tetap fokus demi keselamatan. :)
Tertib
Pakai helm saat naik sepeda motor. Kalau bawa anak, anaknya juga dipakein helm. Jangan omak dan bapaknya sahajo. Pakai seatbelt saat naik mobil. Kalau sudah tak ada polisi, seatbelt-nya jangan dilepaslah. Tertib mematuhi rambu lalu lintas. Tidak ngerem mendadak, tidak sukak-sukaknya tancap gas, dan tidak arogan nyalip sana sini. Yang sedang memilih pasangan hidup, tes awalnya bisa dengan cara melihat perilaku si dia ketika mengemudi, mungkin? #eaaa
Empati
Beri ruang kepada pengendara lain. Saya dulu diajari Abah untuk empati terutama sama anak-anak pejalan kaki, pengemudi lansia, dan ambulans lewat. Usahakan tidak gampang spaneng, pahami kondisi orang lain juga.
Mudah-mudahan tip singkat dari Mobil123.com di atas berguna. Bukan cuma diterapkan ketika mudik, melainkan juga di kehidupan sehari-hari agar kita selalu aman berkendara di jalan raya. Kawan CM punya tip atau pengalaman lain? Sila share di sini! [] Haya Aliya Zaki