Hari Minggu kemarin saya dkk blogger diundang menghadiri gathering yang diadakan oleh kiwi Zespri di Tanamera Coffe, Kebayoran baru, Jakarta. Nuansa hijau-hijau di TKP cantek sangat! Bikin mata segeeerrr. Kiwi dan berbagai makanan olahannya ditata sedemikian rupa dan pastinya cocok jadi objek foto yang instagramble! Weisss, udah cukup kekinian belum cakap awak barusan? :p
![]() |
Puding kiwi |
![]() |
Kiwi croissant |
![]() |
Vietnamese fresh spring roll |
Acara diisi oleh dr. Fiastuti Witjaksono, MSc., MS., SpGK. (dokter spesialisasi gizi klinik) dan Anastasia Damayanti (Marketing Manager Zespri Indonesia). Info dari beliau berdua bisa kawan CM simak di postingan Kiwi Itu Sweeter Than You Think. Yang tak awak sangka-sangka dan tak awak duga-duga adalah hadir jugak couple food blogger MyFunFooDiary; Mbak Mullie Marlina dan Mas Andy Pau! Apa hal mereka ada di sanaaa?
![]() |
MyFunFooDiary |
Oi makjaaang, rupanya kawan berdua niy mau sharing tip memotret makanan menggunakan kamera ponsel. Kenapa kamera ponsel? Soalnya, ke mana-mana, kan, kita nenteng ponsel. Tinggal cekrek cekrek aplot! Asli, mendadak saya merasa jadi orang paling beruntung di dunia (bukan lebaaay). Kebetulan lagi semangat-semangatnya belajar, tempo hari dapat ilmu memotret makanan dari Captain Ruby dan sekarang dari MyFunFooDiary. Mereka kesohor karena karya-karya berkualitas mereka. Bukan sekadar omdo kasih tip ina inu alias omong doang. Sekarang saya pengin share ke Kawan CM. Siapa tahu jadi amal jariyah yekan. *benerin kerudung instan lima ribuan* Langsung aja, mari kita tilik satu per satu tipnya.
1. Passion
Yeeesss, semua bermula dari passion. Kenali passion klen masing-masing. Apakah klen senang memotret makanan, memotret orang, atau apa? Kalau jadi food blogger mestinya senang memotret makanan. Kalau jadi wedding photographer mestinya senang memotret orang, dst. Jangan dipaksain. Segala sesuatu yang dipaksain hasilnya bakal tak baeeek.
2. Kamera ponsel yang mumpuni
Orang bilang foto bagus bukan tergantung dari kameranya, tapi dari man behind the camera. Oke, kalimat tersebut tak ada salahnya. Hanya, kamera yang mumpuni tentu kita butuhkan untuk support kegiatan memotret kita. Pilihlah ponsel yang kameranya udah mengikuti kemajuan teknologi. Kalau bisa yang ada fitur edit foto seperti brightness, exposure, saturation, dll. Jangan pulak ngakunya mau serius menekuni dunia food blogging, tapi yang dipakek kamera ponsel nokiye yang sejuta umat tahun 2000. Apa kata dunia. Modal sikitlah.
3. Tripod (jika perlu)
Tripod atau kaki tiga merupakan salah satu perangkat penting untuk aktivitas memotret. Gunanya untuk menahan ponsel. Kenapa harus pakai tripod? Bukankah masih ada tangan yang bisa memegang ponsel? Iya, iya, tapi tangan kita, kan, juga bisa lelaaah. Saya pernah merasakan tangan gemeteran karena lelah. Ponsel yang dipegang jadi shaking sana-sini. Alhasil foto (dan video) blur. Dengan memakai tripod, kita tetap dapat mengambil gambar dalam kondisi stable (baca dengan gaya mentel: steiiiibel) a.k.a stabil.
4. Cahaya natural
Cahaya yang paling disarankan oleh couple MyFunFooDiary adalah cahaya matahari pagi (sebelum pukul 12.00 wib ) dan matahari sore (sebelum pukul 18.00 wib). Kalau matahari pukul 12.00 ini cahayanya terlampau “keras”. Kurang bagus untuk foto. Kalau bisa jangan pakai flash. Nanti warna asli objek tak jelas cemana. No digital zoom. Foto bakal banyak noise.
5. Mainkan warna
Nah, ini penting. Mbak Mullie memperlihatkan foto semangkuk mi instan di IG mereka. Sebenarnya mi instan itu objek biasa, ya. Mesti pandai pandai kita menyiasati foto supaya apik. MyFunFooDiary menambahkan sayur (hejo), bawang (ungu), telur rebus (dibelah dua) setengah matang (kuning), dll supaya mi instan tampak “berwarna”. Hasilnya? Mi instan yang tadinya biasa-biasa aja jadi tampak cetar manis manjaaa.
6. Mix and match property
Jangan takut bereksperimen dengan properti. Klen bisa menambahkan talenan, tempat lada, sendok, atau bumbu dapur di sekitar makanan yang akan dipotret. Sebelumnya siapkan dulu semua propertinya. Masa pulak pas makanan udah jadi baru properti dicari-cari, mana carinya jauh kali sampai ke Pajak Petisah Medan.
7. Gunakan kelipatan ganjil!
Saya enggak tahu ini udah ada risetnya atau kek mana. Sepertinya ini pengalaman MyFunFooDiary menjadi food blogger selama sekian waktu. Gunakan kelipatan ganjil maksudnya wadah makanan atau properti di foto jumlahnya ya 1, 3, atau 5. Kalau 7 udah kebanyakan woi. Contoh, cabe jumlahnya 3 atau 5. Pokoknya serba kelipatan ganjil. Lebih sedap dipandang daripada yang kelipatan genap, katanya.
8. Eksplorasi aplikasi edit foto
Mari bereksplorasi dengan aplikasi edit foto, seperti fitur editan yang ada di Instagram, Snapseed, PicsArt, dll. Bikin warna stroberi lebih merah, warna kayu lebih cokelat, semua oke.
9. Praktik, praktik, dan praktik!
Mau dijejali teori sebanyak apa pun, kalok tak mau praktik, awak mau bilang apa. Rajin-rajinlah praktik. Cobak memotret dari berbagai angle, cobak mainkan warna, cobak mix and match property, dst.
Semoga bermanfaat, yo. Sila share tip lain memotret menggunakan kamera ponsel di kolom komentar. Boleh dari food blogger atau food photographer favorit klen atau berdasarkan pengalaman sendiri. Kita belajar sama-sama, yoook! [] Haya Aliya Zaki
cakap = ngomong
pajak = pasar
mentel = centil