Alkisah dalam mitologi Yunani hiduplah seorang pemuda yang gantengnya ampon-amponan bernama Narcissus. Maklum aja, bapaknya Dewa Sungai dan mamaknya bidadari. Semua orang senang melihat wajah Narcissus. Suatu hari, ketika sedang berburu, Narcissus merasa haus. Dia pun membungkuk hendak mengambil air di dekat pancuran. Ditengoknyalah bayangan wajahnya di air. “Amboiii, ganteng sangat! Siapa itu?!” batin Narcissus, terkejut. Siang malam dia mengagumi wajah di dalam air yang tak lain dan tak bukan adalah wajahnya sendiri. Akhirnya Narcissus tak peduli lagi sama lingkungan sekitar, termasuk sama peri Echo yang diam-diam mencintainya. Cerita komplet ada di buku ketiga Metamorphoses karya Ovid, seorang penyair Romawi. Narcissus ini menjadi cikal bakal istilah “narsis” yakni julukan untuk orang yang cinta berlebihan kepada dirinya sendiri. Orang-orang yang selfie-nya kebablasan, sering diejek, “Narsis kali kau bah!”
Saya senang melihat foto kawan-kawan yang selfie selama masih dalam dosis normal haha, kecuali kalok dia beauty blogger yang pekerjaannya memang mesti selfie memperlihatkan wajah setelah make up atau setelah pakai skin care. Selfies for positive purposes. Kita pun jadi terinspirasi yekan.
Bagi saya, selfie merupakan salah satu cara menyimpan jejak peristiwa demi dikenang sampai nanti. Entah kenapa, sensasi ber-selfie ria ini berasa beda aja dibanding berfoto biasa. Setuju? Saya selfie di momen-momen yang ingin saya ingat. Contoh, selfie di depan standing banner buku yang baru terbit, selfie saat nonton konser, selfie menghadiri acara penting, selfie setelah berhasil menurunkan berat badan *huhuy*, selfie sama anak-anak, dst. Selfie paling berkesan adalah selfie bersama anak-anak yatim di sebuah acara di bulan Ramadhan. Terharuuu hiks! Foto-foto selfie tersebut manjur jadi mood booster di kala galau. Pandang foto selfie, teringatlah kenangan manisnya. :) Kadang awak selfie untuk membunuh bosan, tapi selfie yang ini lebih sering disimpan sendiri (tak diaplot di medsos).
Selfie yang bikin suami semangat kerja :p |
![]() |
Selfie, eh, wefie lagi nonton konser Tommy Page *ketahuan umur* |
Selfie horor buat nakutin followers hag hag hag |
Selfie paling berkesan bersama anak-anak yatim (can you see my watery eyes?) |
Jika bicara soal selfie so pasti kita jugak bicara soal ponsel yang support aktivitas ini, Kawan CM. Cukup banyak ponsel yang menawarkan spek paten, namun ada satu yang bikin saya terngangah manis manjah. Kenapaaah? Resolusi kamera depannya woooiii diklaim terbesar di dunia, yakni 20 megapiksel (MP)! Mau tahu apa ponselnya? Yak, Vivo V5! Alamak, apa jadinya wajah awak kalok selfie pakai ponsel Vivo V5? :))
Panjang umur, saya dapat undangan ikutan acara launching ponsel Vivo V5 di Ritz Carlton Hotel, Jakarta (23/11) dari komunitas Blogger Crony. Acara launching-nya mewah. Munculnya Agnez Mo, brand ambassador Vivo V5, dari balik panggung bikin acara tambah meriah! Agnez dipilih jadi brand ambassador Vivo V5 karena doi dianggap sebagai sosok yang paling sesuai dengan values yang diusung brand Vivo V5. Energik, positif, dan berprestasi.
Menurut James Wei (CEO Vivo Indonesia), kata “Vivo” berasal dari bahasa Romawi, yang berarti yel yel penyemangat untuk para petarung. Cocoklah kalok “Vivo” dipakai jadi brand ponsel yang berkarakteristik muda dan dinamis. Saat ini Vivo udah terdaftar di lebih dari 100 negara di dunia sejak tahun 2014.
Launching Vivo V5 di Ritz Carlton Hotel, Jakarta (23/11) |
Berhubung awak blogger yang baik budiman, senang berkawan, serta gemar makan (entah hapa hubungannya), kelebihan dan kekurangan Vivo V5 awak buat berupa poin-poin runtut seperti ini. Mudah-mudahan Kawan CM lebih mudah mencerna infonya. Yok, simak!
Yay for Vivo V5!
1. 20 MP front camera with selfie softlight
Kekuatan utama Vivo V5 ada pada kamera.
Seperti yang udah saya sebut sebelumnya, kamera depan Vivo V5 memiliki resolusi terbesar di dunia 20 MP dengan selfie softlight. Lebih gede resolusinya daripada kamera belakang yang 13 MP. “Sensor kamera Vivo V5 eksklusif menggunakan sensor Sony IMX376 dengan focal length 1/2.78 inci yang memungkinkan cahaya lebih banyak masuk,” jelas Kenny Chandra (Regional General Manager Vivo Indonesia). Hasil selfie lebih detail, tidak pecah meski di-zoom, dan natural.
Selain itu, kamera dilengkapi dengan bukaan f/2.0 sehingga selfie pada malam hari bukan masalah. Cahaya flash tidak tajam. Ini hasil saya selfie dengan Vivo V5. Acem klen rasa?
![]() |
Selfie dengan Vivo V5 |
2. Face Beauty Mode 6.0
Belum puas, saya mencoba selfie pakai Face Beauty Mode 6.0. Alamak, pori-pori segede lobang sumur lenyap! Lobang-lobang bekas jerawat yang terkutuk cuss hilang! Meski begitu, selfie saya tetap kelihatan natural, kan? Kawan-kawan di Instagram prefer selfie saya yang pakai Face Beauty Mode 6.0 ini hehe.
![]() |
Face Beauty Mode 6.0 |
3. Slim and stylish body
Setiap melihat ponsel, bodi selalu jadi perhatian pertama saya. Mamaaakkk ... udah tak zamanlah ya pakai ponsel yang tebelnya setebel batu bata! Vivo V5 unibody design, berbahan metal, dan kokoh. Slim dan ringan hanya 154 gram. Dimensi 153.8x75.5x7.6 mm. Dua garis metallic glow di bodi belakang adalah antena. Kalok pakai Vivo V5, awak jadi makin gaya. *sisiran* Kesannya pakai ponsel mahal. Padahaaal? Nanti belakangan awak kasih tahu harganya.
Vivo V5 tampak depan |
4. Layar 5.5 inch dengan 2.5 D corning gorilla glass
Layar ukuran 5.5 inch membuat Vivo V5 lumayan enak digenggam dengan satu tangan. Resolusi layar 1280x720 piksel. Berkat 2.5 D corning gorilla glass, layar jadi lebih kuat dan relatif aman.
5. Eye protection mode
Cahaya biru dari layar ponsel menyebabkan mata cepat lelah. Solusinya, malam hari kita bisa menyalakan eye protection mode sehingga layar berubah kuning dan cahaya lebih redup. Lebih nyaman untuk mata.
7. Faster fingerprint unlocking
Cuma butuh 0.2 detik! Tak perlu pencet home button lama-lama apalagi sampai jebol.
6. Hi-Fi music
Kaum urban sekarang hobinya motret dan dengerin musik. Melalak aja kita ke mana gitu pasti ketemu orang lagi motret atau dengerin musik dari ponsel. Kata James Wei, "Itulah sebabnya Vivo fokus pada kamera dan musik." Sensor AK4376 membuat kualitas audio Vivo V5 lebih baik. Rasio signal-to-noise 115 dB. Semakin tinggi dB semakin apik. Audio Vivo V5 lebih baik 2,5 kali dibandingkan pendahulunya Vivo V3 Max yang punya rasio signal-to-noise 105 dB.
7. Smart split 2.0
Pernah klen palak karena lagi asyik-asyiknya nonton video streaming, terus ada pesan WhatsApp masuk? Tahu-tahu ketutup aja layar videonya. Pakai Vivo V5, tak bakal kejadian lagi macam tu. Kita bisa nonton video streaming sekalian jawab pesan WhatsApp. Layar terbagi dua!
8. 4 GB RAM + 32 GB ROM
Terakhir, jeroannya cemanaaa? Vivo V5 punya spek dalam 4 GB RAM, 32 GB internal memory expandable memory up to 128 GB, prosesor octa-core 64-bit Mediatek MT6750, dan android 6.0 Marshmallow. Koneksi 4G LTE.
Dengan semua kelebihan di atas, harga Vivo V5 dibanderol jreng jreng jreng ... Rp3.499.000,00! Value for money smartphone. Acara launching Vivo V5 dan pengalaman saya pegang-pegang sekejap Vivo V5 sila ditengok di video di bawah ini.
Nay for Vivo V5!
1. Hybrid dual SIM
Slot 2 sim card menyatu dengan slot external memory card. Kita bisa memasukkan 2 sim card ATAU 1 sim card + 1 external memory card. Sila pilih. Jadi, tak bisa kalok 2 sim card + 1 external memory card dimasukkan sekaligus ke Vivo V5. Beda dengan Vivo V3 yang dedicated slot.
2. Using MediaTek Chipset
Harga prosesor MediaTek memang ramah di kantong, tapi untuk urusan kinerja lebih joss Exynos dan Snapdragon. Hanya, kinerja ponsel bukan dipengaruhi prosesor thok, melainkan jugak faktor lain.
3. No fast charging feature
Vivo V5 tak punya fast charging feature. Lama cas baterai berkapasitas 3000 mAh ini kira-kira 1, 5 jam. Fyi, jangan khawatir baterai ponsel Vivo V5 klen drop atau rusak kalok klen lupa mencabut charger. Soalnya, begitu baterai penuh, aliran listrik dari charger ke ponsel otomatis terputus. Dengan syarat, klen pakai charger asli ponsel Vivo V5, bukan charger ponsel merek lain. Etapiii ... janganlah pulak sering-sering lupa cabut charger. Mantan aja masih diperhatiin, masa ponsel klen sendiri enggak? *eh*
3. Non-removable battery
Sebenarnya ini mungkin tak bisa dibilang kekurangan Vivo V5 jugak. Hari gini rata-rata baterai ponsel udah pada non-removable. Bodi belakang yang bisa bolak-balik dibuka dan baterainya diganti-ganti, justru bikin baterai (bahkan ponsel) rentan kerusakan. Udah tahu kan rules utama supaya baterai ponsel awet? Yap, hindari memakai ponsel (apalagi buat main games) saat ponsel sedang dicas. Pastikan ponsel dicas ketika memang udah low bat. Kalok baterai belum penuh, janganlah kejam kali main cabut charger aja.
Kek mana, Kawan CM? Kira-kira udah ada bayangan untuk ponsel asal Cina yang satu ini, yo? Sila menimbang-nimbang sebelum membeli. Saya pribadi pengin punya, tak mau kalah sama Captain America yang pakai ponsel brand Vivo di film Captain America: Civil War. *uhuk* Oiya, Vivo V5 warna gold sudah beredar di Indonesia sejak tanggal 1 Desember 2016. Rose gold menyusul. Limited edition-nya space grey.
Beli Vivo V5 di konter resmi bakal dapat macam-macam aksesori orisinal, seperti phone stand, tempered glass, i-ring, dan tongsis. Selfie makin mantap. Garansi 24 bulan a.k.a 2 tahun. Semakin lama waktu garansi semakin bagus.
Pesan (sok) bijak saya, jangan sampai selfie membuat kita jadi “orang asing” di tengah keramaian seperti kisah Narcissus. Niatnya mau menangkap momen, tapi yang ada kita malah kehilangan momen. Yang lain pada happy berkombur dan bersenda gurau, eh, kita selfie terus sampai acara bubar. Rugi, kan? Nah, pastikan selfie klen diambil pakai ponsel Vivo V5, ponsel pertama yang memiliki resolusi kamera depan terbesar di dunia, yakni 20 MP. Bahasa Bataknya: take your perfect selfies for saving your perfect memories with Vivo V5! Sodaaap! :)) [] Haya Aliya Zaki
PS. Review ini sakseiiis ditulis berkat babang babang penjaga konter ponsel di sebuah mal yang berbaik hati meminjamkan Vivo V5 selama beberapa jam kepada saya. Moga amal baikmu diterima Allah Swt. ya, Bang. Aamiin!