Aktivitas kunjungan ke pabrik bukan pengalaman baru untuk saya. Zaman kuliah pastinya saya kunjungan ke macam-macam pabrik obat. Zaman jadi blogger saya pernah kunjungan ke pabrik susu UHT dan pabrik produk elektronik. Tapi, di antara semua pengalaman itu, rasanya pengalaman kunjungan ke pabrik PT Toyota Motors Manufacturing Indonesia (PT TMMIN), Jl. Permata Raya Lot DD-1 Kawasan Industri KIIC Karawang, Jawa Barat, pada hari Rabu lalu (18/10) termasuk yang paling berkesanlah. Gathering ini terselenggara berkat kerja sama Mobil 123 dan komunitas Indonesian Social Blogpreneur (ISB). Banyak kenangan saya bareng Toyota, secara dulu saya diantar jemput kuliah sama mantan pacar (sekarang suami) naik Toyota Kijang hitam haha.
Ternyata, tim PT TMMIN ramah-ramah!
Kata orang, kesan pertama begitu menggoda, ya, ini betul sangat, Kawan CM. Begitu sampai di Karawang, kami disambut dengan senyum ramah dan sapa hangat tim PT TMMIN. Sebelumnya kami dijamu dengan segambreng makan siang nan lomak di Telaga Resto. *terus awak nyesal tak bawa taperwer*
Pak Anang Sayogo, General Manager PT TMMIN, menyampaikan kata sambutannya dengan jenaka, “Terima kasih kepada teman-teman blogger yang selama ini telah membantu membangun imej positif Toyota. Kalau kelakuan anak-anak TMMIN Karawang sini sih tak usah ditiru, ya. Nanti kacau nama baik kalian.” Kami tergelak. Kalimat terakhir tadi langsung ditimpali dengan “huuu” panjang dari anak buah Pak Anang. :))
![]() |
Gaya dulu, ah |
![]() |
Gathering Blogger Nasional di PT TMMIN Plant 1 |
Standar keamanan perusahaannya jempol!
Seperti yang udah saya sebutkan di atas, ceritanya kami akan diajak pusing-pusing melihat pabrik yang sejak tahun 1998 memproduksi ToyotaKijang Innova dan Toyota Fortuner.
Pak Arif Munandar, SHE Manager PT TMMIN, menjelaskan tentang safety induction terlebih dahulu. Ini semacam do’s dan dont’s standar keamanan di dalam pabrik. Ingatan saya mendadak melayang ke peristiwa belasan tahun lalu. Seorang kawan terpaksa amputasi kaki karena kecelakaan kerja. Kakinya kesetrum listrik. Dia lupa memakai sepatu khusus. Kesimpulan, haram hukumnya meremehkan safety induction! Berikut safety introduction PT TMMIN yang sempat saya catat.
- visitors wajib memakai baju lengan panjang (jika tidak, harus memakai arm protector), celana panjang, sepatu tertutup, helm, kacamata, dan guide phone. Ini kali pertama saya memakai guide phone. Alatnya bagus betul karena kami jadi bisa mendengar jelas semua kalimat dari koodinator PT TMMIN selama berada di dalam pabrik yang riuh oleh suara mesin.
- visitors dilarang bercakap-cakap dengan karyawan yang sedang bekerja di dalam pabrik
- biasanya visitors dilarang memotret, tapi kali ini bloggers diperbolehkan yay!
- visitors dilarang membuang sampah sembarangan
- visitors berjalan di jalur hijau aja
- jika ingin menyeberang, jari telunjuk visitors harus tunjuk kanan, tunjuk kiri, dan tunjuk depan untuk memastikan kondisi aman
- visitors tak diperbolehkan memasukkan tangan ke saku karena jika kesandung dan terjatuh, tangan tak bisa ikut membantu menopang. Asli ini saya baru tahu.
![]() |
Jalur hijau |
Pabriknya canggih!
Ada yang tahu berapa jumlah unit mobil yang diproduksi Toyota hingga September 2017 lalu? Jawabannya, 3,3 juta unit mobil. Plant 1 memproduksi sekitar 130 ribu unit mobil per tahun dan Plant 2 memproduksi 120 ribu unit mobil per tahun. Wow, banyaknyooo. Pabrik yang kami kunjungi ini namanya Plant 1. Plant 2 memproduksi Etios, Vios, Yaris, dan Sienta sejak tahun 2013.
Setiap proses dari fase Pressing (pengepresan), Welding (pengelasan), Painting (pengecatan), Assembly (perakitan), sampai Final itu melewati quality control. Waktu yang dibutuhkan dari 1 pos ke pos lain kira-kira 1,5 menit. Total waktu untuk memproduksi 1 unit mobil itu 22 jam. Lama tak? Coba kalok klen merakit sendiri berapa lama hayooo. Selain tenaga manusia, pabrik juga memakai tenaga robot untuk memastikan akurasi dan presisi bagian mobil yang tidak dapat dijangkau oleh keahlian manusia. Robot-robot diimpor dari Jepang.
![]() |
Fase Pressing |
![]() |
Fase Welding |
![]() |
Robot-robot bekerja |
![]() |
Kerangka mobil |
![]() |
Tes kebocoran |
![]() |
Jadi! |
Pada fase Painting, mobil dicelup ke dalam cat. Sebelumnya mobil dibersihkan dari oli-oli. Satu mobil butuh 13 L cat. Btw, kami belum diperbolehkan masuk ke fase Painting karena masuk ke fase ini ibarat masuk ke pabrik obat. Wajib pakai baju dan sepatu khusus. Wajib steril dari debu! Debu itu musuh utama pengecatan. Satu orang butuh 5 menit untuk mensterilkan diri. Tak sempatlah, yo. Waktunya terbatas. Next time, Pak! :)
Saya melihat banyak mobil bersetir kiri. Rupanya mobil-mobil ini diekspor ke luar negeri. Pembeli dari Asia antara lain Thailand, Vietnam, dan Filipina. Peminat terbanyak berasal dari Timur Tengah. Fortuner putih merupakan mobil favorit. Kalok Kawan CM senang yang mana?
Lokasinya bersiiih!
Last but not least, saya terkesan sama pabrik PT TMMIN yang bersiiih. Bima, kawan unyu-unyu saya yang baru aja lulus dari Fakultas Teknik Industri, mengatakan bahwa pabrik PT TMMIN salah satu pabrik otomotif terbersih yang pernah dia kunjungi. Tak ada sampah scrap (potongan-potongan besi) sedikit pun di lantai, padahal untuk memproduksi 1 unit mobil dibutuhkan 370 kg besi. Menurut tim PT TMMIN, ini karena budaya membuang sampah dan membuang mantan pada tempatnya benar-benar ditanamkan kepada karyawan.
Demikian hasil laporan pandangan mata saya ke pabrik PT TMMIN. Lumayan awak kuyus sikit abis pusing-pusing pabrik seluas 70 hektar. *taklah semua disambangi woooiii* Jadi tahu klen sekarang, kan, cemana ketatnya penjagaan kualitas PT TMMIN saat melahirkan bayi Innova dan Fortuner ke dunia fana. *halah*
Bukan cuma mesin dan peralatan canggih yang patut kita acungi jempol, melainkan jugak karakter sumber daya manusianya. Satu lagi yang saya salut, pimpinan PT TMMIN memperhatikan sekali keselamatan kerja karyawan-karyawannya. Amboi pahalanya luar biasa ini karena melindungi para tulang punggung keluarga yang sedang berjihad mencari nafkah. :)
Jujur, saya lebih nyaman pergi pulang kerja naik transportasi publik, apalagi sekarang ada Transjakarta Koridor 13 yang melayani beberapa rute perjalanan. Tapi, suami, PP kerja harus naik mobil pribadi karena dia orang lapangan. Dalam sehari suami bisa melakukan kunjungan ke beberapa pabrik bahan baku obat seperti di Cikarang, Bogor, Bandung, dll. Capek kalilah kalok seharian mesti gonta-ganti transportasi publik. Mana sambil bawa berkilo-kilo bahan kimia pulak. Selain untuk fasilitas pekerjaan suami, mobil jugak kami perlukan untuk mudik ke Yogya. Dengan mobil pribadi, kami bebas melalak silaturahim keluarga besar dari pagi sampai malam di sana.
Sekadar saran buat klen yang tinggal di kota macet kayak Jakarta, yok beli dan pakai mobil pribadi karena kebutuhan, bukan sekadar gagah-gagahan. Hati-hati, meningkatnya volume mobil bakal bikin Jakarta tambah macet. Kawan CM yang sedang butuh mobil baru, bolehlah melirik merek Toyota. Kualitas dijamin. Harga bersaing. Satu lagi yang penting, siapkan tabungannyaaa. Selamat melalak manis manjah dengan Toyota! :) [] Haya Aliya Zaki